Tugas 3 Managemen Layanan Sistem Informasi
1.
Bagaimana
cara melakukan testing untuk merecovery Data pada server, berikan contoh
Data recovery atau pemulihan
data adalah proses penyelamatan (retrieving) data yang tidak dapat diakses,
hilang , rusak atau terformat dari penyimpanan sekunder, media removable atau
file, bila data yang tersimpan didalamnya tidak dapat diakses dengan cara
biasa. Data paling sering disimpan dari media penyimpanan seperti harddisk
drive internal atau eksternal hdd, ssd, flash drive USB , kaset magnetic , dvd,
cd, subsistem raid, dan perangkat elektronik lainnya. Pemulihan data mungkin
diperlukan karena kerusakan fisik pada perangkat penyimpanan atau kerusakan
logis pada system berkas yang mencegahnya dipasang oleh system operasi induk.
Hal Pemulihan data
yang paling umum melibatkan kegagalan system operasi, kerusakan perangkat
penyimpanan, kegagalan logis perangkat penyimpanan, atau mungkin penghapusan
data yang tidak disengaja, dll. Dalam hal ini tujuan utamanya adalah untuk
menyalin semua file penting dari media yang rusak ke media baru lainnya. Ini
dapat dilakukan dengan mudah menggunakan live CD, yang banyak diantaranya
menyediakan sarana untuk memasang drive system dan drive cadangan atau
memindahkan file dari drive system ke media back-up dengan file manager / perangkat
lunak authoring cakram optic. Kasus seperti ini seringkali dapat dikurangi
dengan cara partisi disk secara konsisten untuk menyimpan file data berharga.
Contoh:
ASUS SERVER RAID 5.
Permasalahan awal Storage hampir penuh. User menambahkan tambahan harddisk dengan
tujuan untuk mengexpand supaya free spacenya menjadi bertambah. Total awal 4 HD
1 TB dan akan ditambahkah lagi 1 HD menjadi total 5 X HD 1 Tb sehingga total
storage yang diinginkan menjadi 4 TB. Proses expand HD mengharuskan proses
REBUILT dilakukan ke total 5 HD supaya singkronisasi dan integrity dari RAID 5
Berubah dari 4 HD ke 5 HD. Proses REBUILT dilakukan tetapi prosesnya hanya
sampai sekitar 20% kemudian stuck dan HANG. Setelah Komputer di restart. Semua
data dan folder tetap kelihatan tetapi mayoritas data tidak bisa dibuka (
CORRUPT ). Kondisi seperti ini tentunya FATAL karena data tidak memiliki
integrity lagi akibat proses REBUILT yang tidak sukses. Data recovery bisa
dilakukan. Tentunya hanya bisa dilakukan dengan cara rekonstruksi manual. TEAM
GURUHDD menganalisa distribusi integrity yang tersebar di 5 HD dan yang
tersebar di 4 HD. Proses rekonstruksi awal dilakukan dengan melacak total
integrity data yang berada di 5 HD yang hanya sekitar 20 persen. Kemudian data
integrity dilacak lagi sisanya yang berada di 4 HD. RAID 5 AWAL adalah RAID 5
20% yang berada di 5 HD kemudian sisa 80% RAID 5 berada di 4 HD. Dalam arti ada
dua tahapan RAID 5 yang harus di rekonstruksi manual kemudian digabungkan
dengan cara SPANNING. Semua tahapan ini berhasil dilakukan dan akhirnya data
bisa di recovery sampai 100%
2.
Bagaimana
cara melakukan testing untuk Membackup Data pada server, berikan contoh
Backup
dilakukan untuk dua tujuan, yaitu mengembalikan data yang terhapus dan data
yang mengalami kerusakan atau modifikasi. Data terhapus atau biasa disebut
sebagai data loss menjadi kejadian yang paling banyak terjadi. Data loss ini
dapat disebabkan oleh banyak alasan, salah satunya yaitu virus yang ada pada
komputer Anda. Virus tersebut menyebabkan kerusakan pada hardware. Sementara
itu, data yang rusak atau terkonfigurasi biasa disebut dengan data corruption.
Data corrupt ini berupa data yang tak lagi sama isi atau bentuk file-nya
seperti semula.
Selain itu, tujuan
lain dari backup adalah untuk memulihkan/ melengkapi data dari waktu yang
sebelumnya. Pemulihan ini dilakukan sesuai dengan kebijakan penyimpanan data
yang ditentukan oleh Anda sebagai pengguna, biasanya dikonfigurasi dalam
aplikasi cadangan soal berapa lamanya salinan data perlu dilakukan. Meskipun
backup ini merupakan bentuk sederhana dari pemulihan data loss atau data
corruption, backup sendiri seharusnya tidak dianggap sebagai rencana pemulihan
data satu-satunya. Salah satu alasannya adalah karena tidak semua sistem
cadangan mampu menyusun kembali sistem komputer atau melakukan konfigurasi
kompleks lainnya seperti pada cluster komputer, server direktori aktif, atau
server database hanya dengan mengembalikan datanya dari cadangan yang ada.
Contoh:
Cara
Mengatur dan Mengaktifkan Backup and Restore
· Buka Backup and Restore. Fitur ini ada di Control Panel di
Settings Windows, tapi, Anda juga bisa mengklik tombol Windows dan kemudian
mengetikkan “Backup and Restore” untuk menemukannya.
· Klik “Set up backup”
· Pilih drive backup Anda. Atau, alternatifnya, klik tombol “Save
on a network” untuk memilih pembagian jaringan.
· Selanjutnya, pilih apakah Anda ingin Windows memilih apa yang
harus dibackup atau jika Anda ingin memilih folder itu sendiri. Jika Anda
membiarkan Windows memilih, Windows akan menyimpan file yang ada di desktop
Anda, folder pengguna Anda, dan perpustakaan Anda serta membuat system image.
· Solusi termudah adalah membiarkan Windows memilih. Namun, jika
Anda khawatir dengan space atau ingin memilih folder mana yang disertakan,
pilih “Let Me Choose.” Kemudian Anda dapat membatalkan pilihan Libraries, yang
sudah akan dibackup dengan File History, dan hanya membiarkan system images
untuk dibuat di drive.
· Klik tombol “Save settings and run backup” untuk menjalankan
backup pertama Anda.
· Bagian terbaik? Setelah backup pertama Anda, ini akan dilakukan
secara otomatis sesuai jadwal. Secara default, backup akan dilakukan setiap
hari Minggu jam 7 malam.
3.
Bagaimana
cara melakukan testing untuk Security Data pada server, berikan contoh
Security Testing adalah
teknik pengujian untuk menentukan jika sistem informasi melindungi data dan
mempertahankan fungsi sebagaimana dimaksud. Dengan melakukan pengujian
keamanan, Security Testing tidak menjamin bahwa sistem aman tetapi penting untuk
menyertakan keamanan pengujian sebagai bagian dari proses pengujian. Hal ini
juga bertujuan di memverifikasi 6 prinsip-prinsip dasar sebagai berikut:
-
Kerahasiaan
-
Integritas
-
Otentikasi
-
Otorisasi
-
Ketersediaan
-
Bebas-penyangkalan
Contoh:
Jejak keamanan di aplikasi berbasis web yang melibatkan
langkah-langkah yang kompleks dan berpikir kreatif tetapi, attimes tes
sederhana seperti di bawah ini dapat membantu mengekspos risiko keamanan paling
parah. Berikut adalah tes keamanan sangat dasar yang siapa pun dapat melakukan
pada aplikasi web:
-
Login ke aplikasi web menggunakan user dan password yang sah.
-
Keluar dari aplikasi web.
- Klik tombol kembali browser. Pastikan jika Anda diminta untuk
login lagi atau jika Anda dapat kembali ke halaman login lagi.
Tujuan dari tes penetrasi juga disebut ethical hacking, adalah
untuk mengevaluasi status keamanan saat ini itu sistem. Ini adalah serangan
dikontrol yang menyingkap kelemahan keamanan dengan cara yang realistis. Seperti
kita terlibat dalam proses, dokumentasi harus tahap sehingga semua langkah yang
diperlukan untuk mereproduksi serangan tersedia mudah yang merupakandasar untuk
menerima laporan rinci pelanggan pada akhir dari tes penetrasi. Fase-fase ini
ulang iterated beberapa kali dalam fase pentest yang berjalan bergandengan
tangan dengan normal SDLC.
4. Bagaimana
cara melakukan testing untuk Volume Data / isi Hardisk pada server, berikan
contoh
RAID (Redundant Array of Independent Disks) adalah teknologi
yang menggabungkan beberapa HDD (bisa 2, 3, 4,
dst) menjadi satu dan terbaca sebagai 1 harddisk. Ada istilahnya RAID 0,
RAID 1, RAID 1+0, RAID 2 dst yang akan menentukan jenisnya. Sebagai
perbandingan, bila sistem operasi yang digunakan adalah windows, maka drive
pada RAID yang muncul hanya C saja. Beda halnya jika konfigurasi RAID tidak
digunakan maka drive yang muncul adalah C, D dan E atau bahkan lebih (satu
drive untuk satu harddisk) tergantung berapa banyak harddisk yang digunakan.
Tujuan RAID sendiri sebenarnya cuma ada 3, yaitu kecepatan data
(stripping), keamanan data (mirroring) maupun keduanya. Awalnya RAID hanya
digunakan untuk server saja, dimana keamanan data & kecepatan sangat mutlak
diperlukan. Dan untuk membuat konfigurasi RAID ini awalnya perlu RAID card
tersendiri yang harganya sangat mahal. Namun beberapa tahun terakhir Intel
menyelipkan fasilitas RAID controller kedalam chipset ICHxR mereka sehingga
RAID bisa dinikmati oleh user lewat onboard controller pada motherboard.
Contoh:
RAID 1 Sebuah server memiliki 2 unit harddisk yang berkapasitas
masing-masing 80GB dan dikonfigurasi RAID 1. Setelah beberapa tahun, salah satu
harddisknya mengalami kerusakan fisik. Namun data pada harddisk lainnya masih
dapat dibaca, sehingga data masih dapat diselamatkan selama bukan semua
harddisk yang mengalami kerusakan fisik secara bersamaan.
Sumber 1
Sumber 2
Sumber 3
Sumber 4
Komentar
Posting Komentar